Gereja kristen tertua di Jawa tengah adalah GPIB Immanuel yang berada di daerah kota lama Semarang, dan sudah akrab disapa Gereja blenduk Semarang. Gereja blenduk ini bukan hanya sekedar tempat ibadah bagi umat kristiani.
Melainkan sebagai cagar budaya yang harus dilestarikan, dengan begitu selain menjadi tempat ibadah gereja blenduk juga dapat dijadikan sebagai destinasi sejarah di semarang. Untuk lebih jelasnya simak sejarahnya gereja blenduk dibawah ini:
Sejarah Gereja Blenduk Semarang
Seperti yang telah diketahui Semarang ini merupakan kota yang dikenal dengan kulinernya yakni wingko babat dan lumpia sebagai makanan khasnya. Namun kota Semarang ini ternyata mempunyai bangunan kuno dengan arsitektur klasik bergaya Eropa.
Bangunan tersebut merupakan peninggalan dari zaman atau periode kolonial Belanda dan umum orang mengenal dengan sebutan Gereja Blenduk. Sebenarnya gereja tersebut adalah gereja Protestan di bagian barat atau biasa dikenal juga IPGB Imanuel.
Gereja Blenduk ini berada di kawasan Kota Lama atau outstadt yang mana merupakan warisan budaya nasional berupa belasan bangunan tua. Gereja ini berada di jalan Letjen Soeprapto lebih tepat bernomor 32 Outstadt.
Selain itu gereja blenduk juga dikenal dengan sebutan Little Netherland atau Belanda kecil. Dulunya kawasan ini adalah pusat pemerintahan atau kedaulatan pada zaman Hindia Belanda, selain itu juga merupakan pusat perdagangan di masanya.
Dengan melihat orang-orang dari kalangan Eropa tersebut merupakan bermayoritas kristen, maka dengan hal tersebut dibangunlah Gereja dan diberi nama Imanuel. Bangunan gereja tersebut berdiri pada tahun 1753 dan telah mengalami beberapa kali perbaikan dan perubahan.
Awal mula Gereja Blenduk
Dulunya bangunan ini berupa rumah panggung dengan desain rumah Jawa dan sudah berdiri sejak tahun 1753. Akan tetapi pada tahun 1787 sampai pada tahun 1794 bangunan ini dibongkar secara keseluruhan dan dibangun lagi oleh bangsa Portugis.
Nah pada masa itulah bangunan tersebut dibuat dengan mengikuti desain bangunan Eropa dengan gaya bangunan Barok dan bangunan renaissance. Yakni pada periode Nusantara ini belum dikuasai oleh kolonial Belanda.
Namun gereja Immanuel sekarang ini dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Gereja blenduk, hal tersebut dikarenakan kubah tersebut berbentuk menggelembung. Yang biasa dikenal oleh jawa dengan sebutan “blenduk” yang mempunyai arti menonjol atau menggelembung.
Daya Tarik Gereja Blenduk
Destinasi wisata yang patut dikunjungi saat liburan akhir pekan atau saat pulang kuliah dan kerja adalah gereja Blenduk semarang. Yang berada di kota lama, gereja blenduk ini memiliki daya tarik tersendiri sebagai berikut:
1. Lokasi Gereja Blenduk
Daya tarik yang dimiliki gereja blenduk yang pertama adalah lokasinya berada di kawasan atau daerah kota lama Semarang, Jawa tengah. Kota lama sendiri merupakan salah satu kawasan yang menjadi awal dari peradaban di kota Semarang.
Namun saat ini kawasan tersebut menjadi destinasi wisata paling bersejarah di kota semarang. Bangunan-bangunan yang berada di kota lama ini masih berupa arsitektur jaman dahulu, sehingga pengunjung yang datang akan merasakan sensasi hidup pada masa kolonial.
2. Arsitektur Gereja Blenduk
Daya tarik yang dimiliki Gereja Blenduk yang berikutnya arsitektur bangunannya yang begitu megah, artistik. Begitu juga dengan dengan properti yang berada didalam bangunan tersebut masih terawat dengan baik. Berikut ini beberapa keunggulan dari arsitektur gereja:
- Bangunan yang berdiri memiliki luas empat ratus meter perseg.
- Kedua bangunan memiliki arsitektur khas Eropa dengan bergaya klasik.
- Bentuk kubahnya ini berbentuk khas Neo klasik.
- Bentuk bangunan dari Gereja ini berbentuk oktagonal. Yakni berbentuk segi delapan yang beraturan, dan ditengah-tengahnya terdapat ruang induk.
- Sebagian besar properti di dalam bangunan tersebut masih terawat dengan baik sejak jaman dahulu.
- Terakhir orgel juga sudah berusia ratusan tahun.
Rute Perjalanan Menuju Gereja Blenduk
Untuk para wisatawan yang akan berwisata ke gereja blenduk ini dari terminal Ungaran, bisa langsung menuju ke jalan doktor setiabudi. Dengan memanfaatkan transportasi umum, dengan menaiki bus yang memiliki nomor dua.
Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan menaiki bus berkode C10 kemudian penghujung turun di jalan mt.haryono 514 lebih tepatnya di halte . Langkah terakhir yaitu pengunjung dapat berjalan kaki untuk menuju Gereja blenduk, dengan memakan waktu kurang lebih sepuluh menit.
Jam Buka dan Tiket Masuk Gereja Blenduk
Gereja blenduk ini dibuka setiap hari dan setiap pengunjung bisa masuk dan bahkan berwisata di dalamnya. Hanya saja gereja sedang tidak ada acara peribadatan, dan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 15.00 sore.
Bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan sejarah yang ditinggalkan oleh periode kolonial Belanda yakni gereja blenduk. Untuk tarif atau tiket masuknya sebesar Rp.10.000 untuk setiap pengunjung.
Gereja blenduk ini memiliki lokasi yang sangat strategis, sehingga bangunan tersebut sudah banyak fasilitas pendukung dari sekitar. Satu diantaranya adalah rumah makan Bahkan fasilitas penginapan pun juga sudah ada dan semua juga mudah untuk dijumpai.
Demikian pembahasan sejarah dari Gereja Blenduk Semarang yang tak kalah menarik, pengunjung juga dapat berkeliling loh di kota lama tersebut. Baik di gedung Jiwasraya, kantor kota niaga, gedung marba, sampai pada stasiun Tawang.