No #1 Sewa Motor Semarang

Salah satu objek wisata yang penting dikunjungi ketika berkunjung ke Kota Semarang adalah wisata Lawang Sewu. Objek wisata berlatar sejarah ini sangat sayang untuk tidak dikunjungi oleh turis-turis yang menyukai wisata bangunan tempo dulu.

Umur bangunan Lawang Sewu sudah lebih dari 1 abad. Berikut adalah informasi yang perlu diketahui sebelum berkunjung ke objek wisata Indonesia tempo doeloe ini.

Sejarah Wisata Lawang Sewu

Sejarah objek wisata Lawang Sewu cukup panjang dan legendaris. Gedung tersebut saat ini adalah milik PT. Kereta Api Indonesia (KAI). Sebelumnya, gedung ini dibangun oleh perusahaan kereta api swasta zaman belanda, yaitu NISM.

Bangunan Lawang Sewu dibangun pada tanah selebar 18 ribu meter persegi. Pembangunannya dilakukan secara bertahap, dimulai tahun 1904. Bangunan utama selesai tahun 1907, sementara bangunan tambahan selesai tahun 1918.

Bangunan ini dirancang oleh dua arsitek Belanda tersohor pada masa itu, B. J. Ouendan dan Jakob F. Klinkhamer. Karena memiliki banyak pintu, gedung ini pun akrab dipanggil Lawang Sewu oleh masyarakat, yang artinya adalah seribu pintu.

Sejak berdiri pada tahun 1942, Lawang Sewu menjadi kantor NISM. kemudian tahun 1942 hingga 1945, digunakan untuk kantor administrasi Ryuku Sokyoku milik Jepang. 

Di tahun 1946 Lawang Sewu digunakan untuk pangkalan tentara Belanda. Akhirnya, pada tahun 1994, Lawang Sewu diserahkan pada Perumka yang kemudian berubah nama menjadi PT KAI Persero. Pada 2011 Wisata Lawang Sewu menjadi Cagar Budaya.

Bangunan Lawang Sewu memiliki ciri khas ragam hias kaca patri. Kaca patri di dalamnya menceritakan tentang keindahan Pulau Jawa, masa penjajahan Belanda di Semarang dan Jakarta, dan sejarah kemajuan kereta api. 

Sekarang gedung ini digunakan sebagai museum sejarah kereta api Indonesia. Banyak koleksi yang dipamerkan di dalamnya. Selain itu juga Lawang Sewu dapat disewakan untuk kegiatan-kegiatan seni.

Harga Tiket Masuk Lawang Sewu

Sebelum berkunjung ke objek wisata Lawang Sewu, perlu diketahui lebih dulu berapa HTM. Hal ini juga berkaitan dengan jumlah budget yang perlu disiapkan.

Biaya tiket masuk ke Lawang Sewu sama sekali tidak mahal. Untuk anak-anak, pengunjung hanya perlu menyiapkan uang sebesar Rp10.000,00 saja.

Sementara itu, untuk wisatawan dewasa, HTM-nya adalah sebesar Rp20.000,00. Dan untuk wisatawan luar negeri atau mancanegara, HTM-nya sebesar Rp30.000,00. Di dalam Lawang Sewu juga terdapat stan jajanan dengan harga yang terjangkau.

Fakta Unik Wisata Lawang Sewu

Wisata Lawang Sewu memiliki beberapa fakta unik yang membedakan dengan objek wisata lain. Fakta unik ini berkaitan dengan sejarah dan jejak perjuangan bangunan Lawang Sewu.

Selain menjadi pembeda dengan objek wisata lain, fakta unik ini justru menjadi point menarik bagi wisatawan, dan menambah peminat. Berikut ini adalah beberapa fakta unik yang dimiliki :

1. Pernah Mendapat Penghargaan Salah Satu Tempat Paling Angker Se-Asia

Gedung Lawang Sewu memiliki sejarah berbagai penggunaan. Salah satunya adalah penjara yang cukup kejam di masa penjajahan Jepang. Konon, banyak tahanan yang meninggal di dalam gedung ini.

Karena itulah, gedung ini disebut memiliki banyak penunggu, dan dibuktikan oleh banyak orang. Lawang Sewu pun pernah dinobatkan sebagai salah satu tempat terangker di Asia.

Sebelum 2013, Lawang Sewu masih sering dijadikan tempat uji nyali, baik untuk acara hiburan maupun tidak. Namun sejak ada reporter meninggal di Lawang Sewu pada 2013, aktivitas uji nyali dilarang dilakukan di bangunan ini.

Hal ini ditujukan untuk menghindari bahaya. Selain itu juga ingin mengembalikan stigma Lawang Sewu. Harapannya wisatawan lebih berfokus pada substansi sejarah dan arsitekturnya, bukan cerita mistis yang konon ada di gedung tersebut.

2. Awalnya dibangun Untuk Kantor Perusahaan Kereta Api Swasta Belanda

Gedung Lawang Sewu dibangun pada tahun 1904. Peruntukan awal gedung ini dibangun adalah untuk kantor administrasi perusahaan kereta api swasta, yaitu Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).

Namun seiring berjalannya waktu, gedung ini berganti-ganti peruntukannya. Sesuai dengan zaman dan siapa yang sedang menjajah Indonesia pada saat itu.

3. Pernah Menjadi Penjara hingga Pangkalan Militer

Objek wisata Lawang Sewu dulunya dipakai menjadi berbagai macam tempat. Karena bangunan Lawang Sewu memiliki lantai tiga dan ruang bawah tanah yang kosong, pada masa penjajahan Jepang difungsikan sebagai penjara.

Konon penjara tersebut digunakan untuk orang-orang Belanda yang dianggap mengganggu pemerintahan Jepang di Indonesia. Sehingga sistem penjara yang diterapkan sangat kejam.

Selain itu gedung ini juga pernah menjadi pangkalan panglima perang. Gedung ini menjadi saksi perang Angkatan Pemuda Kereta Api (AMKA) yang bertempur melawan Penjajah Jepang. AMKA berniat mengambil alih perusahaan kereta api.

4. Walaupun Bernama Lawang Sewu, Jumlah Pintu Lawang Sewu bukan 1000

Walaupun bernama Lawang Sewu, sebenarnya jumlah pintu Lawang Sewu hanya sekitar 400 pintu. Namun, yang berjumlah 1000 lebih adalah daun pintunya.

Selain itu bangunan lawang sewu juga memiliki jendela-jendela dan ventilasi yang besar yang mirip pintu. Hal tersebut juga menyebabkan gedung ini semakin cocok dinamai Lawang Sewu.

Demikian informasi mengenai objek wisata Lawang Sewu. Objek wisata di Kota Semarang ini memiliki daya tarik yang tinggi bagi wisatawan yang memang tertarik dengan wisata sejarah.

Pada dasarnya Lawang Sewu memang menyaksikan sejarah Indonesia, sangat jauh sebelum merdeka. Maka gedung ini sangat patut dikunjungi dan sayang dilewatkan oleh wisatawan yang sedang berlibur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *